Pentingnya Strategi Promosi dalam Bisnis: Menggali Konsep AIDA dan Strategi 5 M

Posting Komentar
strategi promosi bisnis
Kenali Ilmunya, Raih CUAN nya.

Ini adalah recap bagian terakhir dari 4P dalam bisnis yang disampaikan oleh Pak Roni Angger Aditama selaku Pengampu Mata Kuliah Bisnis Digital. Dalam dunia bisnis, promosi adalah elemen yang sangat penting dan tak dapat diabaikan. Tanpa adanya promosi yang efektif, sebuah produk atau layanan akan kesulitan untuk menarik perhatian calon konsumen. Salah satu cara untuk menarik perhatian ini adalah dengan memberikan promo menarik, yang mendorong orang untuk datang dan berbondong-bondong mencoba produk yang ditawarkan. Di era digital saat ini, metode promosi juga semakin beragam, termasuk penggunaan live streaming yang dilakukan oleh host di marketplace. Metode ini sering kali melibatkan penggunaan bel sebagai daya tarik, menciptakan suasana interaktif yang mampu menarik perhatian konsumen.

Memahami Perilaku Konsumen

Salah satu faktor penting dalam promosi adalah perilaku konsumen. Banyak konsumen, terutama di Indonesia, cenderung menunggu adanya diskon sebelum membuat keputusan untuk membeli. Ini menunjukkan bahwa ada strategi yang perlu dipahami oleh para pebisnis. Contohnya, seseorang mungkin awalnya tidak tertarik untuk membeli sebuah produk, tetapi setelah melihat adanya diskon, minatnya bisa meningkat dengan cepat. Ini adalah fenomena yang menarik dan menunjukkan bagaimana promosi yang tepat dapat mengubah perilaku konsumen.

Lebih jauh lagi, masyarakat Indonesia sering kali diberikan kemudahan dalam bertransaksi. Misalnya, dalam situasi di mana seseorang ingin membeli sesuatu tetapi tidak memiliki dana yang cukup, solusi yang sering ditawarkan adalah opsi kredit atau pay later. Ini memberikan kemudahan bagi konsumen untuk memenuhi keinginan mereka, sehingga meningkatkan peluang penjualan bagi pebisnis. Dalam konteks ini, penting bagi para pelaku bisnis untuk bersikap proaktif, mengingat bahwa waktu adalah hal yang sangat berharga dalam dunia perdagangan.

Budaya Konsumsi yang Perlu Dipahami

Budaya konsumsi di Indonesia juga patut diperhatikan. Dalam banyak kasus, konsumen di Indonesia cenderung tidak berpikir panjang sebelum melakukan pembelian. Sering kali, keputusan ini dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti dorongan dari teman atau keluarga. Dalam hal ini, penting bagi pebisnis untuk memahami faktor-faktor ini dan bagaimana mereka dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Konsep AIDA dalam Promosi

Salah satu model yang sangat berguna dalam merencanakan strategi promosi adalah konsep AIDA, yang terdiri dari empat langkah: Attention (Atensi), Interest (Ketertarikan), Desire (Keinginan), dan Action (Tindakan Pembelian).

  1. Attention (Atensi): Untuk menarik perhatian calon konsumen, sebuah produk harus mampu menonjol di antara banyak pilihan yang ada. Sebagai contoh, pabrik rokok sering menggunakan Sales Promotion Girl (SPG) untuk menarik perhatian pasar mereka, yang mayoritas terdiri dari laki-laki. SPG ini tidak hanya berfungsi sebagai promotor, tetapi juga menciptakan kesan yang menarik dan interaktif bagi konsumen.

  2. Interest (Ketertarikan): Setelah perhatian berhasil didapatkan, langkah selanjutnya adalah menumbuhkan ketertarikan. Dalam hal ini, konten kreator yang mampu menyampaikan pesan dengan cara yang menarik dapat membantu meningkatkan ketertarikan konsumen. Misalnya, melalui ekspresi dan cara penyampaian yang relatable, konten kreator dapat menciptakan atmosfer seolah-olah penonton bisa membayangkan menikmatu produk yang di revie, maka secara tidak langsung penonton tersugesti untuk ingin melakukan hal yang sama.

  3. Desire (Keinginan): Pada tahap ini, konsumen mulai merasakan keinginan untuk memiliki produk tersebut. Strategi untuk menciptakan keinginan ini dapat dilakukan dengan menunjukkan keunggulan produk dan bagaimana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen.

  4. Action (Tindakan Pembelian): Akhirnya, setelah keinginan tercipta, konsumen diharapkan melakukan tindakan pembelian. Promosi yang efektif akan memudahkan konsumen untuk mengambil langkah ini, seperti memberikan penawaran khusus yang hanya berlaku untuk waktu terbatas.

Strategi 5 M dalam Promosi

Selain model AIDA, strategi lain yang penting dalam promosi adalah strategi 5 M, yang terdiri dari:

  1. Mission (Misi): Apa misi dari promosi ini? Misi harus jelas dan terfokus pada tujuan utama, seperti mengenalkan produk kepada pasar.

  2. Message (Pesan): Apa pesan yang ingin disampaikan? Pesan ini harus sesuai dengan target pasar, sehingga dapat diterima dan dimengerti oleh audiens yang dituju.

  3. Media (Media): Media apa yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut? Penting untuk memilih media yang tepat dan sesuai dengan kebiasaan konsumsi pasar. Misalnya, apakah lebih banyak menggunakan media sosial, televisi, atau bentuk promosi lainnya?

  4. Money (Uang): Promosi tentu memerlukan anggaran. Penting untuk menyesuaikan biaya promosi dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki. Dalam hal ini, terdapat dua kategori promosi, yaitu Above The Line (ATL), yang umumnya lebih mahal, dan Below The Line (BTL), yang lebih ekonomis.

  5. Measurement (Pengukuran): Semua upaya promosi harus dapat diukur untuk mengetahui efektivitasnya. Ada beberapa tolok ukur yang dapat digunakan, antara lain:

    • Frekuensi: Seberapa sering konsumen menggunakan atau terlibat dengan produk yang dipromosikan.
    • Range: Seberapa luas jangkauan promosi tersebut.
    • Impact: Apa dampak dari promosi? Apakah feedback dari konsumen menunjukkan peningkatan penjualan?

Penting untuk diingat bahwa jika ingin mendapatkan hasil yang berbeda, maka strategi yang digunakan juga harus berubah. Terus menerus melakukan cara yang sama tanpa mengevaluasi hasilnya tidak akan membawa perubahan yang signifikan.

Sesi Diskusi dalam Materi Bisnis Digital

Dalam sebuah sesi tanya jawab, Pak Alix mengajukan pertanyaan mengenai pandangan seorang motivator yang menyatakan bahwa target harus melampaui batas yang terukur, jadi jangan menentukan target sesuai ukuran kemampuan yang ada, itu bagaimana?. Menanggapi hal ini, Pak Roni menjelaskan bahwa hal tersebut justru baik, karena ini menunjukkan bahwa perusahaan ingin terus berkembang. Menetapkan target yang lebih tinggi dapat menjadi sumber kebanggaan dan motivasi bagi karyawan.

Perbedaan pandangan ini juga terlihat dalam cara orang merespons peluang. Orang-orang yang pesimis sering melihat peluang sebagai sesuatu yang sulit dan penuh alasan untuk tidak mencoba. Sebaliknya, orang yang optimis cenderung melihat kesulitan sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang.

Di sesi berikutnya, Mbak Novita mengajukan beberapa pertanyaan yang relevan:

  1. Promo Kartu Kredit BRI: Ia menanyakan mengenai kebijakan promo 50% yang ditawarkan oleh kartu kredit BRI untuk pembelian disebuah merchant. Apakah kebijakan petinggi BRI yang mewajibkan semua pegawai melakukan transaksi untuk meningkatkan target pencapaian dengan cara ini dibenarkan?. Pak Roni menjelaskan bahwa selama tidak ada pihak yang dirugikan, kebijakan tersebut sah-sah saja. tentu hal ini dapatmenciptakan simbiosis mutualisme, di mana karyawan dan perusahaan sama-sama diuntungkan. Bukankah jika ada nasabah yang belum apply kartu kredit, maka pegawai akan dengan otomatis memberikan penawaran? "Permisi Ibu, apakah sudah apply kartu kredit di BRI? jika belum boleh saya bantu Ibu?", apa bedanya? selama itu berdampak bagus bagi perusahaan, lanjutkan.

  2. Bisnis Digital Agency: Mbak Novita juga menyampaikan tantangan yang dihadapinya dalam bisnisnya dibidang digital agency, di mana beberapa pelaku UMKM yang merespon penawaran jasa Digital Agency mereka sering mendapatkan penolakan terutama bagi kalangan UMKM yang Old (Tua), "Ah, gini saja sudah banyak penjualan kok, gak perlu social media", jawab salah satu UMKM yang diprospek. Nah, bagaimana solusinya Pak?. Pak Roni menyarankan untuk menggunakan pihak ketiga yang dihormati dalam komunitas atau peaku UMKM tersebut. Orang yang dituakan dan memiliki kepercayaan dari pelaku UMKM tentu dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan meningkatkan closing rate. Menggunakan testimoni dari pelanggan sebelumnya juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan. Ibarat seorang anak yang memberikan saran kepada orang tuanya, tentu umumnya akan tertolak (walaupun itu benar), karena memang orang tua sering menganggap mereka yang muda tak lebih berpengalaman dibandingkan yang tua. Bukan salah mereka, tapi mereka pahamnya begitu, jadi kita yang muda yang harus pintar mencari alternatif strategi.

Kesimpulan

Promosi adalah aspek krusial dalam strategi bisnis yang tidak boleh diabaikan. Dengan memahami perilaku konsumen dan menerapkan konsep AIDA serta strategi 5 M, pelaku bisnis dapat merancang kampanye promosi yang lebih efektif. Selain itu, penting untuk mengukur setiap langkah yang diambil agar dapat melakukan evaluasi dan perbaikan di masa mendatang. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya dapat menarik perhatian konsumen, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. Melalui pendekatan yang tepat, para pebisnis dapat memastikan bahwa produk mereka dikenal dan diminati oleh pasar, sekaligus meningkatkan penjualan dan pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.

Semoga Bermanfaat.

[Alix Wijaya, Seven Flat Village (Ngajum), 23-10-2024 04.00 WIB]

Lampiran:

Berikut adalah keseluruhan Rekap Artikel 4P dalam Strategis Bisnis,
1. Strategi: https://www.alixwijaya.com/2024/10/melek-strategi-bisnis-dan-taktik-untuk-sukses.html

2. Product: https://www.alixwijaya.com/2024/10/strategi-pemasaran-yang-efektif.html

3. Price: https://www.alixwijaya.com/2024/10/strategi-penetapan-harga-dalam-bisnis.html

4. Place: https://www.alixwijaya.com/2024/10/memahami-place-dalam-bisnis-digital.html

5. Promotion: https://www.alixwijaya.com/2024/10/pentingnya-strategi-promosi-dalam-bisnis.html 

Silahkan drop komentar dibawah jika ada yang ingin ditanyakan.

Related Posts

Posting Komentar