Pola Asuh Kolaboratif untuk Tumbuh Kembang Anak Maksimal

4 komentar

 

Pola Asuh Kolaboratif untuk Tumbuh Kembang Anak Maksimal
Webinar Pola Asuh Anak Kolaboratif

Menjadi Ayah tak melulu hanya bertugas sebagai pencari nafkah keluarga saja, melainkan juga harus berperan dalam mengasuh anak. Karena adanya anak bukan hanya karena ada Ibu saja, tanpa Ayah adalah mustahil ada anak, kecuali Kisah Nabi Isa AS. Maka peran Ayah dalam pola pengasuhan anak adalah hal yang penting, bahkan sangat penting dalam beberapa hal.

Masa Transisi

Apalagi di masa transisi alias perubahan seperti yang kita alami saat ini, perlu treatment tersendiri dalam menghadapi berbagai tantangan dalam mengasuh anak.

“Bagi anak-anak, kebingungan menghadapi perubahan ruang dan rutinitas baru saat kembali menjalani kehidupan dan interaksi sosial dapat meningkatkan masalah sosial-emosional yang dampaknya bisa berbeda tergantung dengan usia anak dan dukungan dari lingkungannya. Gangguan perkembangan emosi dan sosial dapat mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan di masa dewasa, seperti gangguan kognitif, depresi, dan potensi penyakit tidak menular,” demikian dituturkan oleh Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak, Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH

Sedangkan menurut dr. Irma Ardiana, MAPS, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN): "Pengasuhan bersama antara ayah dan ibu menawarkan cinta, penerimaan, penghargaan, dorongan, dan bimbingan kepada anak-anak mereka. Peran orang tua yang tepat dalam memberikan dorongan, dukungan, nutrisi, dan akses ke aktivitas untuk membantu anak memenuhi milestone aspek perkembangan merupakan hal yang penting. Pola asuh yang tepat dari orangtua dinilai mampu membentuk anak yang hebat dan berkualitas di masa depan". 

dr. Irma juga menekankan agar orang tua perlu memahami 8 fungsi keluarga  menurut BKKBN, yakni antara lain;

  1. Fungsi Keagamaan; orang tua jadi panutan dalam ibadah maupun perilaku
  2. Fungsi Sosial Budaya; orang tua menjadi contoh dalam bertutur kata, bersikap dan bertindak
  3. Fungsi Cinta Kasih; orang tua wajib memberi kasih sayang agar cinta kasih bersemi dalam keluarga
  4. Fungsi Perlindungan; orang tua menumbuhkan rasa aman, nyaman dan kehangatan
  5. Fungsi Reproduksi; bersepakat mengatur jumlah anak dan jarak kelahiran serta kesehatan reproduksi
  6. Fungsi Sosial dan Pendidikan; orang tua mendorong agar anaknya bersosialisasi dengan lingkungan sekitar serta mengenyam pendidikan
  7. Fungsi Ekonomi; orang tua harus bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga
  8. Fungsi Pembinaan Lingkungan; keluarga berperan dalam memelihara lingkungan sekitarnya, baik lingkungan fisik (alam) maupun sosial (interaksi dengan masyarakat)

Faktor Perkembangan Anak menurut Ahli

Hadir juga dalam webinar ini, Dr. dr. Bernie yang menjelaskan ada 3 faktor utama yang mempengaruhi perkembangan anak yaitu:

1. Genetik. Inilah pentingnya menjaga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) agar janin yang lahir nantinya sehat dan tidak memiliki gangguan kesehatan dini.

2. Nutrisi. Pemberian nutris yang tepat tidak hanya saat bayi masih dalam kandungan, setelah mereka lahir tetap harus dijaga. Nutrisi yang tepat akan berpengaruh pada sistem pencernaan yang sehat. Kalau sistem pencernaan sehat maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal.

3. Lingkungan. Lingkungan ini terbagi menjadi proteksi (imunisasi dan perawatan kesehatan), stimulasi dan pola asuh. Orang tua harus bisa memberikan proteksi yang maksimal, stimulasi tepat dan berulang-ulang serta pola asuh yang baik yaitu pola pengasuhan kolaboratif

Menurut dr. Bernie orang tua harus menciptakan rasa aman agar anak percaya diri. Sedangkan dr. Irma menyarankan agar memberikan kepercayaan bahwa mereka mampu, jangan lupa untuk memberikan apresiasi ketika mereka mampu atau tidak mampu. Jangan sampai kita melakukan kekerasan verbal seperti ucapan kasar saat mereka gagal. Meskipun hanya verbal namun tetap termasuk kekerasan apalagi jika anak-anak sudah bisa mengingat. Jangan sampai anak tumbuh dalam kecemasan dan tidak percaya diri karena ini akan mempengaruhi sikap dan bagaimana mereka memandang diri mereka saat dewasa nanti.

Dan berikut adalah Slideshow 8 Prinsip stimulasi untuk anak dari dr. Bernie:

• Stimulasi dilakukan sesuai usia dan tahapan perkembangan anak

• Stimulasi dilakukan berulang kali

• Tahapan perkembangan anak bersifat individual

• Stimulasi untuk semua aspek perkembangan anak

• Stimulasi dilakukan dengan rasa cinta dan kasih sayang dan menyenangkan

• Stimulasi dilakukan sambil bermain, jangan memaksa

• Stimulasi dapat dilakukan dengan/atau tanpa menggunakan alat bantu/ permainan sederhana dan aman

• Beri anak 'reward'

Pengalaman Expert

“Setelah menjalani pembatasan sosial selama hampir dua tahun, saya melihat ada banyak tantangan yang dihadapi si Kecil untuk kembali bersosialisasi dengan dunia luar. Proses adaptasi pun tidak selalu berjalan dengan mudah, mulai dari kekagetan si Kecil yang bertemu dengan banyak orang baru, beraktivitas dan berinteraksi dengan banyak orang membuat si Kecil kadang juga menjadi frustasi. Menghadapi hal tersebut, saya dan suami mengambil bagian dalam pengasuhan dan memperkuat keterlibatan dengan si Kecil terlebih pada fase transisi saat ini,” Ulas Mbak Cici, founder dari Joyful Parenting 101.

Seluruh Uraian para narasumber membuat kita belajar supaya jadi orang tua yang lebih hirau terhadap kebutuhan anak. saya mau bersama- sama dengan suami melaksanakan pola pengasuhan kolaboratif supaya anakku berkembang jadi anak yang normal secara sosial emosional serta pintar. Terlebih kedepannya tantangan buat generasi muda bangsa Indonesia tentu besar serta berat. Oleh karena itu, ilmu dari dokter. Irma, dokter. Bernie serta pengalaman dari ibu- ibu yang lebih senior dapat diambil hikmahnya untuk diterapkan dalam kehidupan pengasuhan supaya kanak- kanak kita berkembang jadi anak yang tidak cuma pintar akademik tetapi pula tangguh mentalitasnya, adaptif, berani, mempunyai empati besar serta sehat fisiknya.

Danone Indonesia sebagai perusahaan ramah keluarga, selama ini telah menerapkan kebijakan-kebijakan yg berpihak pada keluarga, antara lain: memberi dukungan kepada orang tua agar si Kecil tumbuh optimal melalui pemberian cuti melahirkan bagi karyawan selama 6 bulan bagi ibu & 10 hari bagi ayah.

- Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia

Danone SN Indonesia sebagai perusahaan ramah keluarga juga selalu mendukung perkembangan kesehatan ibu dan anak dengan menghadirkan berbagai produk bergizi melalui kegiatan riset dan pengembangan produk yang inovatif seperti SGM Eksplor, SGM Bunda, Lactamil, Bebelac, Nutrilon Royal, dan nutrisi medis khusus. Selain dengan produk bernutrisi, Danone SN Indonesia juga melakukan upaya mengatasi masalah kesehatan melalui berbagai kegiatan edukasi tentang pentingnya gizi dan kolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah melalui Program Bicara Gizi, Program Pencegahan Stunting, Isi Piringku, Bunda Mengajar, dan Rumah Bunda Sehat.

Lengkap sudah artikel tentang "Pola Asuh Kolaboratif untuk Tumbuh Kembang Anak Maksimal", jika ada yang ingin didiskusikan silahkan drop komentar ya.

Semoga Bermanfaat.

#BicaraGizi2022 #HariKeluargaNasional2022

Related Posts

4 komentar

  1. Terimakasih
    Ternyata masih ada ayah yang peduli kepada tumbuh kembang anak2 nya.
    Semoga semakin banyak para Ayah yang berperan dalam keluarga.

    BalasHapus
  2. Itu pemateri nya keren-keren ya.
    Makasih banyak atas pencerahannya, jadi ingat anak-anak nih.

    BalasHapus
  3. It’s a very easy on the eyes which makes it much more pleasant for me

    BalasHapus
  4. This subject offered by you is very helpful and accurate.

    BalasHapus

Posting Komentar