Koperasi dan Generasi Milenial: Saatnya Teknologi 4.0

Posting Komentar

Ilustrasi Generasi Milenial (pic. freepik.com)

Sejarah Koperasi

Jika ditanyakan siapa Bapak Koperasi kita semua pasti sepakat beliau adalah Bapak Muhammad Hatta atau lebih dikenal sebagai Bung Hatta. Namun tak banyak yang tahu bagwa Sejarah awal didiriakan Koperasi adalah pada tahun 1896 ada seorang Pamong Praja, yaitu Patih R. Aria Wiria Atmaja dari Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para Pegawai Negeri. Hal ini berlandaskan karena banya dari para pegawai ini yang terjerat lintah darat dan membuat hidup rakyat semakin terjerat hutang.

Kemudian pada tahun 1908, Dr. Soetomo mendirikan Budi Oetomo di sinilah awal mula gerakan koperasi untuk memperbaiki dan mensejahterakan kehidupan rakyat. Yang sebelumnya sempat diteruskan oleh De Wolf Van Westerrode, seorang asisten residen Belanda, dengan mendirikan "Hulp-en Spaark bank" di Purwokerto, Jawa Tengah. Namun waktu itu terbatas dengan anggota para Petani saja.

Sejarah berlanjut hingga akhirnya pada tahun 1953 di Bandung (Jawa Barat) saat kongres kedua Koperasi, Mohammad Hatta ditunjuk sebagai Bapak Koperasi Indonesia karena kiprah beliau dan semangatnya menyebarkan virus berkoperasi begitu getol. Dan pada Kongres kedua tersebut juga menyepakati untuk menyusun undang-undang koperasi yang baru dan memasukkan koperasi ke kurikulum pendidikan di sekolah. Maka saya sangat ingat betul di masa kecil saya, era 90-an mengenal macam-macam Koperasi seperti koperasi siswa, koperasi pegawai, koperasi karyawan, hingga koperasi unit desa (KUD).


Transformasi Digital

Koperasi Zaman Now di Era Generasi Milenial

Hari ini Teknologi sudah mencapai Era 4.0 dan semua Solusi ada dalam genggaman, bahkan tak perlu beranjak dari rumah untuk mendapatkan semua kebutuhan, semuanya tanpa terkecuali. Mulai dari Gaming, Browsing, Eating, Shoping hingga Meeting dengan klien pun juga bisa di handle oleh generasi milenial dengan Smartphone maupun Laptop saja. Sehingga semua hal itu membuat generasi milenial memasuki zaman Cashless.

Dilansir dari website koperasi.net, "Menurut survey, 60% Generasi Milineal tidak tertarik dengan koperasi. Padahal, sejatinya konsep koperasilah yang paling tepat untuk mendorong Generasi Milenial menjadi milyader di era digital seperti sekarang ini." (2018, Agus Budiono)
Kita sudah tentu tidak asing dengan beberapa Marketplace sebagai Unicorn Startup Indonesia, mereka adalah wujud dari Koperasi Generasi Millenial. Senada dengan pernyataan Bung Hatta, Perekonomian adalah sebagai usaha bersama dengan berdasarkan atas kekeluargaan. Koperasi pula-lah yang menyatakan kerjasama antara mereka yang berusaha sebagai suatu keluarga. Dan ini membuat tak ada lagi pertentangan antara majikan dan buruh, antara pemimpin dan pekerja. Sungguh Visi Misi yang mulia dan layak diperjuangkan

Peran Koperasi (pic. instagram.com/praja.misgroup )

Peran Koperasi

Peran koperasi ini sangat penting karena yang menjadi prioritas untuk disejahterakan adalah anggota koperasi dan koperasi juga semaksimal mungkin memberikan kontribusi untuk masyarakat disekitarnya.

Keberadaan koperasi di Indonesia memiliki peran penting, diantaranya :
1. Mengembagkan Kegiatan Usaha Masyarakat
2. Meningkatkan Pendapatan Anggota
3. Mengurangi Tingkat Pengangguran

Dan jika merujuk pada Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa, koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.

Dengan demikian pembangunan koperasi perlu diteruskan, karena pembangunan adalah proses yang memerlukan waktu dan ketekunan.


Teknologi 4.0 = Era Kolaborasi

Satu prinsip teknologi 4.0 adalah berpijak pada prinsip Kolaborasi. Dan kita sudah sangat hafal dengan istilah "Dari Anggota, Untuk Anggota" adalah Jargon Koperasi. Maka dengan adanya Era Digital membuat Koperasi di Generasi Milenial ini akan lebih tertata, semua sistem Online akan semakin memudahkan Pencatatan keuangan dan laporan-laporan bisa update dan mudah diakses para anggotanya. Itu artinya Era Kejujuran semakin mudah untuk diwujudkan dengan hadirnya Teknologi Informasi sebagai penopang pembangunan Koperasi.

Terahir saya ingin menyampaikan sebuah penutup dari Madura yang sangat dekat dengan istilah Koperasi, yaitu "Kop cukop terima kasih", hehe just kidding.
Sukses terus Koperasi Indonesia.

Salam,
Alix Wijaya.

Related Posts

Posting Komentar