Bagi yang baru datang di blog saya, perkenalkan saya Alix Wijaya atau biasa dikenal dengan nama Kak Ale. Saya adalah seorang Pendongeng dari Malang dan Guru Public Speaking di Guru Mendongeng Indonesia. Ibarat kata pepatah, selalu ada langit diatas langit, dan itu Fakta. Maka pada Jumat kemarin (17 Januari 25), saya sengaja mengosongkan jadwal untuk belajar kepada Expert Public Speaking yang sudah familiar di layar Kaca Televisi Nasional.
Public speaking adalah keterampilan yang tak ternilai di dunia profesional maupun personal. Dalam Zoominar yang dibawakan oleh Rahma Alia, Presenter TV “3-Hour News Today” di Sea Today TV. Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas ISB yang digawangi oleh Teh Ani Berta, dan eksklusif untuk para Anggota ISB.
Dalam artikel ini saya coba merangkum poin-poin penting dari Zoominar tersebut, yang insyaallah akan dapat membantu kita menjadi pembicara yang lebih percaya diri dan efektif.
Mengatasi Rasa Cemas: Hack Your Anxiety
Rasa cemas adalah salah satu tantangan terbesar dalam public speaking. Alia Rahma memperkenalkan strategi “Hack Your Anxiety” yang berbasis pada dua pendekatan: situasi dan audiens.
Situasi Berbasis Cemas
Rasa gugup sering kali muncul karena ketidakpastian tentang situasi. Untuk mengatasi ini, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik, memahami topik yang akan disampaikan, dan mengenali tempat di mana kita akan berbicara.
Audiens Berbasis Cemas
Memahami audiens adalah kunci. Ketahui siapa mereka, apa kebutuhan mereka, dan bagaimana kita bisa memberikan nilai. Dengan fokus pada audiens, perhatian kita akan beralih dari rasa cemas ke upaya memberikan yang terbaik.
Selain itu, Kak Alia juga menekankan pentingnya memiliki tujuan yang jelas dalam berbicara. Ketika kita tahu apa yang ingin dicapai, rasa percaya diri akan meningkat.
Menangani Gugup: Handling Nervousness
Ketika rasa gugup menyerang, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasinya:
Persiapan Matang, dengan persiapan yang cukup, kita akan merasa lebih siap menghadapi audiens. Latih presentasi kita sebelumnya untuk memastikan alur yang jelas dan lancar.
Teknik Pernapasan, mengontrol napas adalah cara efektif untuk menenangkan diri. Tarik napas dalam-dalam, tahan sejenak, dan hembuskan perlahan. Teknik ini membantu mengurangi detak jantung yang cepat dan memberikan rasa tenang.
Senyum, senyum sederhana dapat mengurangi ketegangan, baik untuk kita maupun audiens kita. Senyum juga menciptakan hubungan yang lebih hangat dengan audiens.
![]() |
Zoom screen saat Penyampaian Materi |
Komponen Penting dalam Komunikasi Verbal: PAPA dan VIPP
Kak Alia juga memperkenalkan dua akronim penting untuk meningkatkan kualitas berbicara: PAPA dan VIPP.
PAPA (Pace, Articulation, Pitch, Accentuation)
1. Pace (Kecepatan): Berbicara terlalu cepat dapat membingungkan audiens, sedangkan terlalu lambat dapat membuat mereka bosan. Pastikan kecepatan kita seimbang.
2. Articulation (Artikulasi): Ucapkan kata-kata dengan jelas agar pesan kita dapat dipahami.
3. Pitch (Nada): Variasikan nada suara kita untuk menambah dinamika dan menghindari monoton.
4. Accentuation (Penekanan): Berikan penekanan pada kata-kata penting untuk memperkuat pesan kita.
VIPP (Volume, Intonation, Pronunciation, Projection)
1. Volume (Volume): Pastikan suara kita cukup keras untuk didengar semua audiens tanpa harus berteriak.
2. Intonation (Intonasi): Intonasi yang baik membantu menjaga perhatian audiens.
3. Pronunciation (Pelafalan): Pastikan pelafalan kita benar, terutama untuk istilah yang kompleks.
4. Projection (Proyeksi): Gunakan suara kita untuk menjangkau audiens tanpa kehilangan kualitas suara.
Komunikasi Non-Verbal: Bahasa Tubuh dan Penampilan
Komunikasi non-verbal ini sama pentingnya dengan komunikasi verbal. Berikut adalah elemen yang harus diperhatikan:
Postur: Berdiri tegak menunjukkan kepercayaan diri. Hindari membungkuk atau menunjukkan gestur yang mencerminkan kegugupan.
Ekspresi Wajah: Ekspresi wajah yang relevan dengan isi pembicaraan membantu menyampaikan emosi dan menarik perhatian audiens.
Kontak Mata: Kontak mata menciptakan hubungan dengan audiens dan menunjukkan bahwa kita percaya diri.
Gestur: Gunakan tangan kita untuk menekankan poin, tetapi jangan berlebihan agar tidak mengalihkan perhatian.
Penampilan: Penampilan yang rapi dan sesuai dengan konteks acara mencerminkan profesionalisme.
Interaksi dan Personal Branding
Komunikasi bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga berinteraksi. Melibatkan audiens dalam pembicaraan kita akan membuat mereka merasa dihargai. Gunakan pertanyaan retoris, beri kesempatan untuk bertanya, atau gunakan humor ringan untuk mencairkan suasana.
Public speaking juga merupakan kesempatan untuk membangun personal branding. Menurut Kak Alia, personal branding adalah cara kita memberi tahu orang lain apa yang kita lakukan dan siapa kita. Branding yang kuat membantu kita menjadi lebih diingat dan dipercaya.
Tujuan Public Speaking
Kak Alia Rahma menjelaskan bahwa public speaking yang efektif memiliki tujuan yang jelas. Tujuan ini bisa berupa:
Menemukan Diri Sendiri (Finding Self), Public speaking adalah perjalanan untuk memahami dan memperkuat identitas kita sebagai pembicara.
Manfaat bagi Orang Lain (Benefit for Others), Tujuan utama public speaking adalah memberikan nilai kepada audiens. Ketika kita fokus pada manfaat yang bisa kita berikan, kita akan menjadi pembicara yang lebih tulus dan dihargai.
Kolaborasi, Melalui komunikasi yang baik, kita dapat menciptakan peluang kolaborasi yang bermanfaat.
Top of Mind, Public speaking yang konsisten dapat membuat kita menjadi tokoh yang selalu diingat dalam bidang kita.
Bisnis dan Karier, Keterampilan berbicara di depan umum dapat meningkatkan peluang bisnis dan karier.
Kesimpulan
Zoominar Public Speaking oleh Kak Alia ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang seni berbicara di depan umum. Dengan memahami dan menerapkan teknik seperti “Hack Your Anxiety,” “Handling Nervousness,” PAPA, dan VIPP, serta memperhatikan komunikasi non-verbal, kita dapat meningkatkan keterampilan public speaking kita. Selain itu, memanfaatkan kesempatan berbicara untuk membangun personal branding dan mencapai tujuan yang lebih besar akan memberikan dampak positif dalam kehidupan pribadi dan profesional kita.
Menguasai public speaking bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang memberikan nilai, membangun hubungan, dan menciptakan perubahan. Jadi, mulailah perjalanan kita sekarang dan jadilah pembicara yang menginspirasi, dan bermanfaat.
Sekali lagi, terima kasih buat Kak Alia dan Teh Ani atas kesempatan untuk belajar Public Speaking yang lebih baik dan terstruktur.
[Alix Wijaya _ Malang, 19 Januari 2025]
Posting Komentar
Posting Komentar