Bangkit dari Keterpurukan: Kisah Seorang Ayah yang Menemukan Cahaya di Tengah Kegelapan

Posting Komentar
Kak Ale di Pesantren Ngalah Pasuruan 

Sebagai seorang laki-laki sekaligus seorang ayah, ada tanggung jawab besar yang harus saya emban—mencukupi kebutuhan keluarga, memberikan rasa aman, serta menjadi pelindung dan teladan bagi anak-anak. Namun, ada satu masa dalam hidup saya di mana saya merasa benar-benar berada di titik terendah. Saya kehilangan arah, tak memiliki ide, dan bahkan tak mampu menghasilkan uang seribu perak pun. Di titik itu, saya merasa seperti manusia yang tidak berguna. Perasaan tak berharga itu semakin menguat karena saya merasa semua orang di sekitar saya hanya memberi pandangan buruk atas kondisi saya.


Saya hampir menyerah, hingga akhirnya Allah menunjukkan kasih sayang-Nya di saat saya merasa benar-benar putus asa. Suatu hari, tanpa sengaja, saya melihat sebuah kajian di beranda YouTube yang membahas tentang ujian hidup. Sang Ustadz berkata bahwa Allah tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan hamba-Nya. Kalimat itu seperti tamparan sekaligus pelipur lara bagi jiwa saya yang tengah rapuh.


Menemukan Ketenangan di Dalam Al-Qur'an

Sejak saat itu, saya mulai mendengarkan lebih banyak kajian, mencari solusi dari sudut pandang agama, dan mencoba memberi ‘makanan’ bagi jiwa saya dengan membaca Al-Qur'an. Perlahan, saya mulai merasakan pencerahan dalam diri. Saya sadar bahwa keterpurukan yang saya rasakan sebenarnya hanyalah perasaan saya sendiri. Saya terjebak dalam ilusi pikiran yang membuat saya merasa lebih buruk dari kenyataan yang ada.


Salah satu hal yang menyadarkan saya adalah ketika saya mulai melihat ke bawah, bukan hanya ke atas. Saya tersadar bahwa di luar sana ada banyak orang yang jauh lebih kurang beruntung dibandingkan saya. Saya memiliki orang tua yang masih hidup, istri yang setia mendampingi, anak-anak yang sehat, serta tetangga yang baik. Saya masih diberi nikmat hidup. Itu berarti Allah masih memberikan saya kesempatan untuk memperbaiki diri dan menjalani tugas saya di muka bumi ini.


Kembali kepada Allah


Puncak dari kesadaran itu adalah memahami hakikat kehidupan sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an:

> “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”

(QS. Az-Zariyat: 56)

Ayat ini mengingatkan saya bahwa tujuan utama hidup bukanlah sekadar mengejar harta atau jabatan, melainkan menjalani ibadah kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan.

Selain itu, saya juga teringat firman Allah dalam Surat Al-Baqarah:


> “…Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.”

(QS. Al-Baqarah: 156)


Ayat ini menegaskan bahwa segala sesuatu datang dari Allah, dan kepada-Nyalah segala urusan harus dikembalikan. Saya mulai belajar untuk lebih ikhlas, berserah diri, dan percaya bahwa setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya.


Mensyukuri Nikmat dan Menjalani Hidup dengan Tawakal


Ketika saya mulai mensyukuri apa yang ada, beban di hati terasa jauh lebih ringan. Syukur itu mengajarkan saya bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari memiliki banyak, tetapi dari rasa cukup atas apa yang telah Allah berikan. Saya sadar bahwa selagi saya masih berada di atas tanah, artinya Allah masih memberikan saya kesempatan untuk memperbaiki diri, bekerja keras, dan beribadah.


Perjalanan ini mengajarkan saya untuk terus berusaha dan tawakal—berikhtiar semaksimal mungkin, lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah. Hidup adalah ujian, tetapi dengan syukur, ikhlas, dan tawakal, saya percaya bahwa setiap ujian akan terasa lebih ringan untuk dilalui.


Penutup


Kepada setiap ayah di luar sana yang mungkin tengah merasa terpuruk, ingatlah bahwa Anda tidak sendiri. Bangkitlah, karena Allah tidak akan memberikan ujian yang tidak mampu Anda lewati. Percayalah, selalu ada cahaya di ujung jalan gelap. Jika Anda merasa hilang arah, kembalilah kepada Allah. Berpeganglah pada Al-Qur'an dan ajaran-Nya. Insya Allah, Anda akan menemukan jalan yang lebih baik.


Semoga kisah ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada kemudahan. Selalu ada kesempatan untuk bangkit dan menjadi pribadi yang lebih baik.


Wallahu a’lam bishawab.

N.b: jika ingin curhat atau konsultasi dengan Kak Ale bisa WA: 0898-0340-034.

Related Posts

Posting Komentar